Lebih Buruk Hitler atau Stalin?




Stalin & Hitler


Stalin adalah individu yang menakutkan. Dia berada pada levelnya sendiri. Dia kejam, kejam, diktator yang kejam dan tanpa penyesalan menikmati penderitaan dan kematian bangsanya sendiri. Stalin adalah ayah yang buruk dan suami yang buruk.

Ketika putranya Yakov mencoba dan gagal bunuh diri, dia berkata "Bocah itu bahkan tidak bisa menembak dengan lurus!".


Ketika putra itu ditangkap oleh Jerman, Stalin menolak perdagangan untuk seorang jenderal Jerman dan akhirnya putranya meninggal. Istri keduanya akhirnya melakukan bunuh diri ketika kelaparan melanda Uni Soviet selama kolektivisasi pertanian .Dia mengeksekusi siapa saja yang pernah memasuki kamarnya, bahkan pengawalnya sendiri dan keluarganya takut padanya.






Adolf Hitler Ketika Memberikan Komando




Hitler adalah seorang prajurit dan sulit menerima kekalahan Kekaisaran Jerman. Dia menyalahkan orang Yahudi atas kekalahan mereka. Jerman dengan sengaja membunuh jutaan orang Yahudi, dengan menembak dan Kamar Gas. Beberapa ratus ribu lebih orang Yahudi meninggal karena kelaparan atau penyakit di Ghetto. Sebagian besar korban Holocaust adalah warga negara Polandia atau Soviet sebelum perang.


Kematian adik yang dikasihinya membuat kehidupan seorang Adolf Hitler berubah. Sebelumnya, Hitler merupakan orang yang percaya diri, pintar, dan mudah bergaul. Akan tetapi, usai kematian adiknya, Hitler menjadi seorang yang menarik diri dari lingkungan, murung, seringkali cemberut, dan bertengkar dengan ayah maupun gurunya.


Hitler yang bercita-cita menjadi seorang seniman ingin masuk ke SMA klasik, sedangkan ayahnya justru mengirim Hitler ke Realschule di Linz pada tahun 1900. Hitler benar-benar menolak keputusan Alois, sehingga Hitler tidak menunjukkan prestasi yang baik di sekolah. Di tahun 1907, ibu Hitler meninggal dunia pada usia 47 tahun.


Kemudian Hitler pun tinggal di tempat penampungan tunawisama karena ia telah kehabisan uang seusai ditolak dari akademi untuk kedua kalinya. Pada tahun 1910 pun ia menetap di rumah pekerja miskin, di mana tempat itu penuh dengan prasangka agama dan rasisme.






Joseph Stalin Sedang Menandatangani Sebuah Dokumen



Ibunya ingin putranya menjadi pendeta. Sedangkan Ayahnya sangat kejam terhadap Stalin. Dia dipukuli begitu parah ketika kecil sehingga lempeng pertumbuhan di salah satu lengannya rusak sangat parah sehingga lengannya gagal tumbuh dengan baik.
Kondisi latar belakang keluarga Stalin kecil sangat jauh dari kata harmonis.


Ayahnya adalah seorang pemabuk yang sangat sering melakukan kekerasan fisik terhadap anak-anak dan istrinya sendiri. Penganiayaan fisik serta mental yang dilakukan oleh ayah kandungnya sendiri terhadap dirinya dan ibunya begitu membekas secara psikologis pada diri Stalin kecil.


Dengan latar belakang keluarga dan lingkungan sekolah yang seperti itu, Stalin tumbuh menjadi individu yang sangat tertutup, jarang berbicara, serta terbiasa menyembunyikan niat dan perasaannya.

Tidak jauh dari lingkungan keluarga, lingkungan sekolahnya Stalin juga juga turut membentuk perilakunya. Stalin yang sejak kecil masuk ke sekolah Teologi/Seminari (keagamaan) Kristen Ortodoks tumbuh dengan perasaan benci terhadap sosok otoritas sekolah yang sangat mengekang, kaku, otoritatif, super disiplin, dan sangat keras dalam menghukum siswa.




Source : https://www.quora.com/Who-was-the-world%E2%80%99s-most-evil-man-Hitler-or-Stalin

Fabian SSK

“The quality, not the longevity, of one’s life is what is important.” – Martin Luther King Jr.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama
Your Ads Here

Your Ads Here

Your Ads Here

Formulir Kontak