Benarkah Objek Mirip Kapal Di Atas Gunung Ararat Merupakan Bahtera Nabi Nuh?

Sejak penemuan benda mirip kapal di atas Gunung Ararat, Turki pada tahun 1949 oleh Angkatan Udara Amerika Serikat yang diduga sebagai situs kapal Nabi Nuh AS, berbagai penelitian dilakukan oleh para arkeolog untuk mengungkap misteri Bahtera Nuh tersebut.





Gunung Ararat, diduga sebagai tempat ditemukannya bahtera Nabi Nuh



Hasil riset peneliti muda yang tergabung dalam Tim Studi Sains Al Qur'an yang telah dipublikasikan menyebut, mereka telah menyelenggarakan "Ekspedisi Menjelajah Negeri Para Nabi", yang dalam temuannya tersebut menyebutkan bahwa situs Nabi Nuh berada di Jawa Timur. Fosil perahu Nabi Nuh ini telah diteliti oleh arkeolog Belanda, mereka menyimpulkan bahwa perahu tersebut terbuat dari kayu jati berkapur yang hanya ada di tanah Jawa.


Temuan yang menyebut bahwa Nabi Nuh berasal dari tanah jawa memerlukan sebuah penelitian dan kajian yang lebih mendalam. Sementara itu, hasil penelitian para arkeolog dari Turki dan China menyebut bahwa kayu yang digunakan untuk membuat kapal Nabi Nuh Alaihi Salam (AS) merupakan kayu jati purba yang berasal dari pulau Jawa.


Penemuan benda mirip kapal pertama kali di atas Gunung Ararat dari ketinggian 14.000 feet (sekitar 4600 meter) pertama kali oleh Angkatan Udara Amerika Serikat.


Kemudian setelah itu pada tahun 1960 pesawat Tentara Nasional Turki menangkap gambar sebuah benda mirip kapal yang panjangnya mencapai 150 meter. Lalu, penelitian dan pemberitaan tentang dugaan kapal Nabi Nuh AS (The Noah’s Ark) terus berlanjut hingga kini.





Permukaan Gunung Ararat - Tampak Samping



Pemotretan yang dilakukan oleh penerbang Amerika Serikat, Ikonos, pada 1999-2000 tentang adanya dugaan kapal di Gunung Ararat yang tertutup salju, memperkuat bukti dugaan kapal Nabi Nuh AS tersebut.


Bukti baru pun ditemukan oleh gabungan peneliti arkeolog-antropologi dari China dan Turki, yang beranggotakan 15 orang. Mereka mengumpulkan artefak dan fosil-fosil berupa; serpihan kayu kapal, tambang, dan paku. Penemuan mereka kemudian diabadikan dalam bentuk film dokumenter tentang situs kapal Nabi Nuh AS itu, yang mereka buat sendiri.


Hasil penelitian Laboratorium Noah's Ark Minesteries International China-Turki itu menyebutkan bahwa fosil kayu pada kapal Nabi Nuh AS berasal dari kayu Jati Purba yang hanya ada di Pulau Jawa.


Ratusan sampel kayu purba dari berbagai negara telah diteliti. Mereka pun memastikan bahwa fosil kayu yang digunakan untuk membuat kapal Nabi Nuh AS berasal dari Jawa Timur dan Jawa Tengah.





Beberapa Penemuan Material Logam di Situs Gunung Ararat



“Saya meyakini 99%, bahwa situs kapal di Gunung Ararat, Turki, merupakan fosil Kapal Nuh AS yang ribuan tahun lalu terdampar di puncak gunung itu, setelah banjir besar menenggelamkan dunia dalam peristiwa mencairnya gleser di kedua kutub,” kata Yeung Wing, pembuat film dokumenter The Noah’s Ark.


Sementara itu, Dr. Mehmet Salih Bayraktutan PhD, yang telah melakukan penelitian sejak 20 Juni 1987 menyebut bahwa perahu ini adalah struktur yang dibuat oleh tangan manusia.


Beberapa peneliti pun berpendapat bahwa kapal ini dibuat di puncak gunung oleh Nabi Nuh AS yang tidak jauh dari desanya. Kemudian bersama kapal ini Nabi Nuh berlayar selama berbulan-bulan (saat dunia dilanda banjir besar) dan mendarat di atas Gunung Judi (Ararat).


Sudah beratus-beratus orang mencoba untuk mendaki Gunung Aghi-Dahl yg kerap dijuluki juga sebagai “Gunung Kesengsaraan” atau dengan nama peta-nya yaitu Mount Ararat, namun hanya beberapa orang saja yang berhasil menggapai puncaknya


Sebagian lagi selebihnya hanyalah menambah deretan panjang pendaki-pendaki yang menjadi korban keganasannya.





Permukaan Gunung Ararat - Tampak Atas


Hingga hari ini, hanya ada beberapa orang pendaki yg dapat sampai ke puncak Mt. Ararat sekaligus dapat menyaksikan dengan mata kepala sendiri sebuah artefak yang ‘maha berharga’ tersimpan abadi dipuncaknya.


Lalu apakah sebenarnya artefak “maha berharga” yang terkubur selama ribuan tahun di puncak Ararat itu?


Menurut para ahli kepurbakalaan, mereka menafsirkan bahwa artefak dengan dimensi yang sangat besar tersebut tak lain adalah The Great Noah Ark (Perahu/Bahtera Nabi Nuh)!
Bahtera Nuh, banjir bukanlah mitos melainkan sebuah kejadian nyata yang disebutkan di semua kitab suci.


Tim dari 15 peneliti yang sedang mencari di Turki Timur mengklaim telah menemukan bahtera di Gunung Ararat 13.000 kaki (3.962m) di atas permukaan laut. Salah satu anggota tim, pembuat film dokumenter Wing-cheung Yeung berkata, “Bukan 100 persen bahwa itu adalah bahtera Nuh, tapi kami pikir 99,9 persen bahwa ini adalah dia,” lapor World Net Daily.





Source : https://m.winnetnews.com/post/misteri-the-noahs-ark
https://etindonesia.com/2017/12/29/bukti-baru-membuktikan-bahtera-nuh-terkubur-di-gunung-turki/
http://cleowaller.blogspot.com/2013/12/this-is-noahs-ark.html

Fabian SSK

“The quality, not the longevity, of one’s life is what is important.” – Martin Luther King Jr.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama
Your Ads Here

Your Ads Here

Your Ads Here

Formulir Kontak